Elon Musk: Seluruh Pengguna X atau Twitter Wajib Berbayar

Elon Musk: Seluruh Pengguna X atau Twitter Wajib Berbayar

Elon Musk, tokoh terkenal dalam dunia teknologi dan bisnis serta pemilik media sosial X, telah mengumumkan rencananya untuk mewajibkan semua pengguna X untuk berbayar atau wajib langganan. Pengumuman ini disampaikan saat melakukan obrolan bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang disiarkan secara langsung. Akan tetapi rencana ini menimbulkan pro dan kontra dikalangan para pengguna. Lantas apa tujuan dari keputusan tersebut dan seperti apa tanggapan warganet mengenai gagasan Elon Musk tersebut? Anda bisa simak penjelasannya berikut ini.

 

Tujuan dari Gagasan Elon Musk Tentang X Berbayar

 

Elon Musk menjelaskan bahwa tujuannya mewajibkan akun X berbayar atau Twitter berbayar yaitu untuk memerangi bot, akun palsu yang meresahkan di platform media sosial tersebut serta  mengurangi dampak negatif yang sering dihasilkan dari penggunaan platform media sosial secara bebas. Sehingga bisa mengoptimalkan pengalaman pengguna di platform X atau Twitter.

 

Elon juga mengungkapkan bahwa saat ini, platform X memiliki lebih dari 550 juta pengguna aktif bulanan. Setiap hari, terdapat 100-200 juta posting yang dipublikasikan di platform tersebut. Namun, ia tidak menyebutkan berapa banyak dari pengguna tersebut yang benar-benar manusia dan bukan bot. Pada Mei 2022, saat spekulasi pertama kali muncul tentang akuisisi Twitter oleh Musk, platform tersebut memiliki 229 juta pengguna aktif harian.

 

Apa Itu X atau Twitter Berbayar

X berbayar atau premium adalah solusi berbayar eksklusif dari X atau Twitter untuk meningkatkan kualitas percakapan di platform ini. Melalui langganan opsional X Premium, Anda dapat memperoleh tanda centang biru di akun Anda dan akses lebih cepat ke sejumlah fitur istimewa, termasuk kemampuan untuk mengedit postingan Anda. Dengan harga yang bervariasi sesuai lokasi, mulai dari $8 per bulan atau $84 per tahun di negara-negara yang mendukungnya. Di Indonesia sendiri untuk mengakses paket X berlangganan dikenakan biaya sebesar US$8 (Rp 124 ribu) per bulannya. 

 

Tanggapan Warganet Terhadap Gagasan Elon Musk Tentang X Berbayar

 

Kebijakan ini akan mengubah cara pengguna memanfaatkan platform X dan Twitter. Pengguna yang sebelumnya menikmati layanan ini secara gratis sekarang akan dihadapkan pada biaya yang perlu mereka keluarkan. Ini bisa menjadi hambatan bagi sebagian pengguna, terutama mereka yang menggunakan platform tersebut untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan teman dan keluarga. Namun, pengguna yang ingin terus menggunakan platform ini mungkin akan melihatnya sebagai langkah positif dalam memerangi bot dan akun palsu. Sehingga memunculkan reaksi yang beragam beragam di kalangan warganet, ada pihak yang merasa diuntungkan dan ada pihak yang merasa dirugikan. Berikut adalah beberapa tanggapan yang muncul:

 

Pendukung Keputusan

Beberapa orang mendukung gagasan Elon Musk, menganggapnya sebagai langkah positif untuk membersihkan platform sosial dari bot dan akun palsu. Mereka berpendapat bahwa pembayaran atau berlangganan dapat menjadi hambatan bagi mereka yang berniat mengambil keuntungan dari praktik-praktik tidak etis di platform tersebut.

 

Kritik atas Potensi Diskriminasi

Ada kekhawatiran bahwa langkah ini dapat mengakibatkan diskriminasi terhadap pengguna yang tidak mampu membayar. Bagi mereka yang bergantung pada platform sosial untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, pembayaran atau berlangganan mungkin menjadi hambatan.

 

Alternatif dalam Membasmi Bot

Sebagian warganet menyarankan alternatif lain untuk memerangi bot, seperti peningkatan teknologi kecerdasan buatan dalam mendeteksi akun palsu atau regulasi yang lebih ketat terhadap praktik-praktik tidak etis di platform sosial.

 

Menghormati Kebebasan Berbicara

Ada juga yang khawatir bahwa langkah ini dapat membatasi kebebasan berbicara dan menyaring pandangan yang berbeda. Mereka berpendapat bahwa penting untuk mempertahankan platform sosial sebagai tempat berdiskusi yang terbuka.

 

Dampak pada Ekosistem Media Sosial

Keputusan Elon Musk ini juga berdampak pada ekosistem media sosial secara lebih luas. Langkah ini dapat menjadi model bagi platform-platform lain yang ingin mengatasi masalah yang sama terkait keaslian dan keamanan penggunaan. Selain itu, kebijakan ini dapat mengurangi dampak praktik-praktik yang merugikan, seperti penyebaran berita palsu dan tindakan tidak etis lainnya di media sosial.

 

Keputusan Elon Musk untuk membuat seluruh pengguna X dan Twitter membayar adalah langkah yang menghebohkan. Ini menggaris bawahi kebutuhan untuk memerangi masalah yang berkaitan dengan bot dan akun palsu di media sosial. Meskipun akan ada perdebatan dan dampak yang terjadi akibat kebijakan ini, ini adalah perubahan signifikan dalam cara kita menggunakan media sosial. Waktu akan menunjukkan bagaimana dampaknya pada ekosistem media sosial dan apakah kebijakan serupa akan diadopsi oleh platform lain. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dan dapatkan update berita terbaru seputar dunia bisnis, digital marketing, media sosial, dan tips marketing hanya di Sosiakiata Blog.

 

Anda tentu tidak ingin usaha marketing Anda monoton atau itu-itu saja, bukan? Makanya, yuk, konsultasikan kebutuhan marketing bisnis Anda dengan Sosiakita. Karena Sosiakita menyediakan berbagai layanan digital marketing yang berkualitas untuk meningkatkan performance bisnis Anda, seperti pembuatan website, pengembangan web, optimasi ads, optimasi SEO, hingga pembuatan campaign dan konten-konten untuk website dan sosial media bisnis Anda menjadi lebih menarik, berkualitas, dan profesional. Tunggu apalagi? Hubungi sosiakita sekarang juga dengan klik disini atau langsung menuju halam resmi kami di sini  dan temukan kami di LinkedIn, Facebook, serta Instagram untuk mengetahui informasi terupdate lainnya. 

TikTok Shop Ditutup, Hanya Boleh Jadi Alat Promosi

TikTok Shop Ditutup, Hanya Boleh Jadi Alat Promosi

Indonesia telah menjadi salah satu pasar utama bagi TikTok Shop, yaitu sebuah platform e-commerce milik TikTok yang memungkinkan pengguna TikTok menjual produk secara langsung melalui video pendek maupun live streaming. 4 Oktober lalu, Menteri Perdagangan Indonesia mengumumkan bahwa TikTok Shop ditutup dan mengizinkannya hanya sebagai alat promosi saja. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap pertumbuhan pesat TikTok Shop yang telah mengubah lanskap perdagangan online di Indonesia. TikTok Shop awalnya didirikan sebagai platform yang memungkinkan pengguna TikTok untuk menjual produk secara langsung melalui video pendek. Namun, platform ini telah menjadi tempat utama bagi penjual online untuk berdagang barang-barang mereka.

 

Pro dan kontra dikalangan masyarakat muncul. Sebagian merasa penghasilannya berkurang karena tidak bisa berjualan di TikTok shop, namun sebagian merasa bahwa adanya TikTok shop merugikan banyak pedagang di pasar. Lantas apa saja akibat ditutupnya TikTok shop ini bagi UMKM di Indonesia? Apakah menguntungkan UMKM atau justru malah merugikan UMKM? Nah pada artikel ini Sosiakita akan membahas dampak dari kebijakan ini, khususnya bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), toko-toko di TikTok, dan creator affiliate.

 

Alasan TikTok Shop Ditutup

 

TikTok Shop memang telah resmi ditutup di Indonesia. Menurut Menteri Perdagangan Indonesia, keputusan ini diambil untuk melindungi industri perdagangan online yang lebih besar di Indonesia. Dia mengatakan bahwa TikTok Shop telah menjadi pesaing yang tidak sehat bagi platform e-commerce lainnya dan telah menciptakan ketidaksetaraan dalam persaingan bisnis online.

 

Langkah ini juga diberlakukan untuk mengatasi isu-isu terkait keamanan dan regulasi yang berkaitan dengan TikTok Shop. Ada kekhawatiran bahwa platform ini telah digunakan untuk aktivitas ilegal dan penipuan online. Dengan menutup TikTok Shop, pemerintah berharap dapat memperketat kontrol terhadap praktik-praktik yang merugikan konsumen.

 

Namun, Menteri Perdagangan juga memberikan kelonggaran dengan memperbolehkan TikTok Shop untuk tetap digunakan sebagai alat promosi. Artinya, pengguna masih dapat menggunakan platform ini untuk mempromosikan produk mereka, tetapi mereka tidak dapat menjual langsung melalui TikTok Shop.

 

Dengan kata lain, layanan ini masih bisa digunakan untuk berjualan asalkan memenuhi beberapa syarat yang telah tercantum dalam Permendag 31 Tahun 2023. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa platform social-commerce dilarang untuk melakukan transaksi, dan harus dipisah. Social-commerce sendiri diartikan sebagai penyelenggara media sosial yang menyediakan menu, fitur, dan fasilitas tertentu untuk pedagang bisa memasang penawaran barang dan atau jasa, melalui satu aplikasi. Dengan adanya peraturan tersebut menjadi dasar adanya tindakan penutupan TikTok Shop, untuk mematuhi dan menghormati hukum di Indonesia. 

 

Dampak bagi UMKM

 

UMKM adalah salah satu sektor yang paling merasakan dampak dari TikTok Shop ditutup. Sebelumnya, platform ini memberikan peluang besar bagi UMKM untuk menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen dengan biaya yang relatif rendah. Selain itu para konten kreator juga diuntungkan saat mereka bergabung menjadi affiliate. Penutupan TikTok Shop bisa menghambat kemampuan UMKM untuk mencapai pangsa pasar yang lebih luas dan mengurangi akses mereka ke pelanggan potensial.

 

Namun, ada juga peluang bagi UMKM untuk tetap memanfaatkan TikTok sebagai alat promosi. Mereka dapat terus membuat konten menarik dan kreatif untuk mempromosikan produk mereka, meskipun penjualannya tidak langsung melalui TikTok Shop tetapi melalui E-commerce lainnya, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lainnya. 

 

Dampak bagi Toko-Toko di TikTok

 

Tidak hanya berdampak pada UMKM, penutupan TikTok Shop ini juga berpengaruh besar pada toko-toko yang telah menjalankan bisnis mereka melalui TikTok Shop. Mereka perlu mencari alternatif media lain untuk menjual produk mereka, seperti berpindah ke platform e-commerce lain atau mengandalkan promosi melalui konten TikTok. Pemilik toko-toko di TikTok perlu bersiap untuk menyesuaikan model bisnis mereka dan mencari cara baru untuk tetap relevan di pasar online.

 

Dampak bagi Kreator Affiliate di TikTok

 

Kreator affiliate, yang mendapatkan komisi dari penjualan produk yang mereka promosikan di TikTok Shop, juga akan terkena dampaknya. Adanya kebijakan TikTok Shop ditutup ini bisa mengurangi pendapatan mereka secara signifikan, karena penjualan langsung tidak lagi diizinkan. Kreator affiliate perlu mencari program afiliasi yang ada di luar TikTok Shop atau mempertimbangkan untuk berkolaborasi dengan merek secara berbeda.

 

Dalam hal ini, penutupan TikTok Shop oleh Menteri Perdagangan Indonesia telah menciptakan perubahan signifikan dalam perdagangan online di Indonesia. Dampaknya akan dirasakan oleh UMKM, toko-toko di TikTok, dan kreator affiliate. Namun, dengan adaptasi dan kreativitas, banyak dari mereka masih dapat menjalankan bisnis dan memanfaatkan potensi TikTok sebagai alat promosi. Sehingga penutupan TikTok Shop ini hanya menjadi pengingat bahwa industri e-commerce selalu berubah, dan yang terbaik adalah selalu siap untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. 

 

Semoga artikel ini dapat membantu Anda dan dapatkan update berita terbaru seputar dunia bisnis, digital marketing, media sosial, dan tips marketing hanya di Sosiakiata Blog.

 

Anda tentu tidak ingin usaha marketing Anda monoton atau itu-itu saja, bukan? Makanya, yuk, konsultasikan kebutuhan marketing bisnis Anda dengan Sosiakita. Karena Sosiakita menyediakan berbagai layanan digital marketing yang berkualitas untuk meningkatkan performance bisnis Anda, seperti pembuatan website, pengembangan web, optimasi ads, optimasi SEO, hingga pembuatan campaign dan konten-konten untuk website dan sosial media bisnis Anda menjadi lebih menarik, berkualitas, dan profesional. Tunggu apalagi? Hubungi sosiakita sekarang juga dengan klik disini atau langsung menuju halam resmi kami di sini  dan temukan kami di LinkedIn, Facebook, serta Instagram untuk mengetahui informasi terupdate lainnya. 

Viral Marketing: Teknik Pemasaran yang Mengandalkan Audiens

Viral Marketing: Teknik Pemasaran yang Mengandalkan Audiens

Sebagai seorang pebisnis pastilah wajib mengetahui teknik viral marketing untuk memasarkan produk. Memilih strategi pemasaran yang tepat dapat membuat brand awareness produk berjalan dengan baik. Ini dia hal yang perlu Anda tahu dari teknik marketing viral. 

Sekarang ini teknik tersebut memiliki format yang lebih luas lagi. Tidak jarang banyak perusahaan yang memanfaatkan teknik ini untuk memasarkan produk atau jasa yang mereka hasilkan. Hal ini karena dampak dari teknik viral menjadi lebih besar lagi dengan hadirnya media sosial. 

Teknik yang satu ini merupakan suatu upaya dalam menyebarkan informasi tentang produk atau jasa dari mulut ke mulut melalui media internet atau email. Dulunya cara ini hanyalah sebatas informasi yang disebarkan oleh orang kepada orang lain. Akan tetapi sekarang untuk praktiknya cara ini lebih mudah. 

Hal ini karena terbantu dengan media sosial, sehingga perusahaan bisa mendapatkan perhatian dari banyak audiens. Teknik pemasaran audiens sendiri juga dilakukan karena penyebaran informasi yang lebih luas dan cepat. Maka dari itu dibutuhkan teknik marketing yang dapat menarik perhatian seseorang sebelum kemudian tersebar kepada orang lain. Berikut ini beberapa teknik viral marketing yang bisa Anda coba. 

 

1. Memahami Audiens

Konten tidak akan menjadi viral jika tidak menarik audiens untuk terlibat dalam konten tersebut. Teknik viral dapat berfungsi dengan baik jika Anda bisa merancang supaya audiens bisa berinteraksi dan berbagi secara mudah. Paling tidak konten tersebut menyertakan ajakan atau cara memberitahu pengguna mengenai tindakan selanjutnya. Tujuan utama dari teknik ini adalah memastikan agar audiens tidak mengalihkan pandangan dari layar hingga mereka membagikan kontenmu. Jika kampanye tersebut melibatkan outlet media juga dapat membantu mendapatkan publisitas. 

 

2. Memanfaatkan Tren

Teknik viral marketing selanjutnya adalah memanfaatkan tren. Kata viral berkaitan erat dengan tren. Maka dari itu Anda bisa memastikan usaha tersebut mampu melihat tren yang sedang terjadi di media sosial. Contohnya seperti aplikasi TikTok yang kini sedang tren, maka Anda bisa menjadikan penggunanya sebagai target audiens. 

Anda juga bisa menambahkan hastag untuk membuat konten menjadi lebih viral. Orang yang membagikan konten menggunakan hastag yang sama, bisa membuat konten tersebut dapat lebih mudah untuk ditemukan orang lain. 

 

3. Membuat Konten yang Mudah Dibagikan

Teknik pemasaran viral selanjutnya adalah membuat konten yang mudah untuk dibagikan. Anda bisa membuat konten singkat dan hindari membuat konten dengan banyak teks. Sebaiknya menggunakan teks singkat to the point di dalam konten. Selain itu Anda juga bisa membuat konten yang alur ceritanya menarik dan menyentuh. Dengan begitu konten milikmu akan lebih disukai audiens dan memiliki peluang dibagikan oleh mereka. 

 

Kelebihan Teknik Viral Marketing

Kelebihan teknik ini bisa untuk meningkatkan brand awareness. Teknik ini bisa dikatakan berhasil ketika mampu menyisipkan informasi mengenai suatu perusahaan dengan cara yang unik dan menarik untuk audiens. Lalu audiens akan membagikan konten tersebut dan secara tidak langsung mereka akan mengenal brand tersebut.  

Dengan melakukan teknik ini Anda bisa mendapatkan kelebihan lainnya yakni murah. Jika Anda melakukan marketing di media cetak seperti billboard atau media massa, maka membutuhkan biaya untuk membayar atau menyewanya. Menggunakan viral marketing, Anda hanya perlu mengunggah konten di media sosial. Biayanya juga jauh lebih murah daripada jenis marketing pada umumnya. 

Perusahaan yang kecil atau besar mendapatkan kesempatan sama dalam menjangkau audiens yang luas. Produk juga akan lebih berpotensi dilihat audiens dari berbagai lokasi serta level. Selain itu di teknik marketing ini, audiens memiliki inisiatif untuk membagikan konten Anda.  Itulah teknik viral marketing yang bisa Anda coba untuk mempromosikan perusahaan atau bisnis. Semoga bisa membantu dan selamat mencoba.

 

Jika Anda ingin bisnis berjalan dengan sukses dan meraih omzet yang meningkatkan, bisa menerapkan strategi digital marketing yang tepat. Apabila masih kesulitan dan bingung tentang penerapan digital marketing yang tepat serta efektif untuk bisnis maupun perusahaan, silahkan kunjungi laman resmi Sosiakita sekarang juga! 

Sosiakita merupakan Digital Marketing Agency terbaik dan terpercaya di Surabaya yang akan membantu Anda dalam menentukan maupun menerapkan strategi digital marketing terbaik. Seperti social media marketing, SEO, content marketing, dan ads management. 

Didukung team ahli dan berkompeten, kami senantiasa memberi solusi tepat yang relevan dengan perkembangan zaman. Tunggu apalagi, segera hubungi team Sosiakita untuk konsultasi gratis, atau kunjungi  LinkedIn, Facebook, Instagram kami agar mudah mengakses informasi terupdate lainnya. Semoga bermanfaat!

Google Dikabarkan Siap PHK 10.000 Karyawan di Tahun 2023, Ketahui Penyebabnya!

Google Dikabarkan Siap PHK 10.000 Karyawan di Tahun 2023, Ketahui Penyebabnya!

Industri teknologi masih terus mengalami turbulensi, yang mana menyebabkan perusahaan dari berbagai bidang baik startup hingga perusahaan raksasa melakukan PHK. Pemecatan Hubungan Kerja atau biasa dikenal dengan sebutan PHK ini dipastikan akan masih berlanjut hingga tahun 2023 nanti. Setelah perusahaan Amazon melakukan PHK massal pada 10.000 karyawannya, salah satu perusahan raksasa lainnya dibidang teknologi yaitu perusahaan induk Google, Alphabet juga dikabarkan akan melakukan PHK besar-besaran secara global di tahun 2023 nanti. Bahkan menurut beberapa media, salah satunya laporan dari Financial Express, perusahaan induk Google ini akan mem PHK sekitar 10.000 karyawan. Jika dihitung, angka tersebut setara dengan 6%  dari total tenaga kerja global Alphabet, yaitu 187.000 karyawan. Lantas apa yang mendasari atau yang menjadi alasan terjadinya pemecatan 10.000 karyawan Google tersebut? Simak penjelasannya berikut ini!

Penyebab Google PHK 10.000 Karyawannya 

  1. Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh induk Google yaitu Alphabet terhadap 10.000 karyawannya itu bukan tanpa alasan. Melainkan karena adanya sistem manajemen kinerja baru perusahaan, dimana manajer dapat memecat ribuan karyawannya yang memiliki kinerja buruk. Dibawah sistem baru perusahaan tersebut, para manajer telah diminta untuk mengkategorikan atau menyaring 6% karyawan Alphabet yang berkinerja buruk. Adapun pemecatan akan dimulai pada awal tahun 2023 nanti. 
  2. Selain adanya sistem manajemen kerja baru, alasan lain yang mendasari adanya pemecatan ini yakni sebagai upaya melakukan efisiensi atau penghematan. Karena dengan melakukan pemecatan karyawan dapat mengurangi jumlah insentif serta stock award yang diberikan kepada karyawan. Disamping itu, perusahaan induk Google ini juga telah mengalami penurunan laba hingga 27% pada kuartal ketiga tahun 2022, jika dibandingkan dengan tahun lalu. Oleh karena itu  perusahaan mendesak para karyawannya untuk bekerja lebih keras lagi agar meningkatkan produktivitas, serta memecat karyawan yang memiliki kinerja buruk.
  3. Pemecatan atau PHK karyawan Google yang dilakukan Alphabet ini juga dikarenakan adanya ketidakpastian ekonomi selama beberapa dekade  dan penurunan tajam permintaan. Dimana berbagai perusahaan termasuk perusahaan raksasa banyak yang mengalami kondisi ekonomi makro terberat, oleh sebab itu mereka melakukan berbagai upaya efisiensi untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.
  4. Selain itu pemecatan dilakukan karena perusahaan Alphabet dianggap memiliki jumlah karyawan yang terlalu “gemuk”. Karena adanya lonjakan perekrutan pada beberapa kuartal terakhir. Hingga beberapa analis pasar menyebutkan bahwa Alphabet mungkin terlalu banyak menambah karyawan baru. Karena perusahaan induk Google ini telah menambahkan tenaga kerja baru sekitar 20% pada setiap tahunnya sejak 2017. Tidak hanya itu, pemberian gaji karyawan Google yang terlalu tinggi dibanding standar industri teknologi, juga menjadi alasan kenapa terjadi pemecatan sebanyak 10.000 karyawan. Atas saran dari para ahli, agar Alphabet dapat mempersiapkan diri di masa depan khususnya saat ekonomi global sedang tidak stabil atau mengalami resesi seperti saat ini.

 

Nah itulah beberapa penyebab adanya PHK massal 10.000 karyawan Google yang akan dilakukan pada awal tahun 2023 nanti. Semoga informasi yang telah Sosiakita sampaikan tadi bermanfaat ya. Klik disini untuk mendapatkan tips dan informasi lain seputar dunia digital marketing, digital bisnis, hingga teknologi terupdate dari Sosiakita!

Sosiakita menyediakan berbagai layanan digital marketing yang berkualitas untuk meningkatkan performance bisnis Anda, seperti pembuatan website, pengembangan web, optimasi ads, optimasi SEO, hingga pembuatan campaign dan konten-konten untuk website dan sosial media bisnis Anda menjadi lebih menarik, berkualitas, dan profesional. Konsultasikan segala kebutuhan digital marketing bisnis Anda dengan Sosiakita sekarang juga secara gratis. Tunggu apalagi? Hubungi sosiakita sekarang juga dengan klik disini atau langsung menuju halaman resmi kami di sini  dan temukan kami di LinkedIn, Facebook, serta Instagram untuk mengetahui informasi terupdate lain dari Sosiakita. 

 

Google Ketar-Ketir! Gen Z Lebih Pilih TikTok dan Instagram Untuk Cari Info

Google Ketar-Ketir! Gen Z Lebih Pilih TikTok dan Instagram Untuk Cari Info

Selama beberapa tahun belakangan ini, bisa dibilang TikTok memang menjadi aplikasi yang paling populer di dunia. Begitu juga dengan Instagram, terlebih saat ini Instagram juga tengah meluncurkan fitur terbaru yang dapat lebih mempermudah para kreator yaitu fitur reels yang hampir mirip dengan TikTok. Tidak heran jika kehadiran TikTok dan Instagram menjadi ancaman bagi beberapa platform media sosial lainnya seperti halnya YouTube dan Google. Bahkan ancaman tersebut hanya terbatas pada YouTube saja, namun juga layanan utama Google lainnya seperti Google Search dan Google Maps. Hal ini dikarenakan banyak pengguna internet khususnya kelompok Gen Z atau generasi Z lebih mengandalkan TikTok dan Instagram sebagai alat untuk mencari informasi.

Mereka tidak hanya menggunakan TikTok dan Instagram sebagai media sosial untuk eksis dan branding saja, namun juga untuk melakukan penelusuran berbagai informasi. Fakta tersebut juga diungkapkan langsung oleh petinggi perusahaan Google dalam laporan data internal terbaru Google yang menyebutkan bahwa saat ini, sekitar 40% dari kelompok Gen Z lebih memilih platform seperti TikTok dan Instagram untuk mencari informasi dari pada menggunakan Google Search. 

Data tersebut berasal dari survei yang dilakukan oleh Google dengan melibatkan pengguna di Amerika Serikat dengan usia 18 hingga 24 tahun. Bahkan dalam studi yang telah dilakukan oleh Google, anak muda tersebut lebih suka mencari informasi mengenai tempat makan atau tempat-tempat lainnya melalui TikTok dan Instagram, bukan melalui Google Maps atau Google Search.

Tidak hanya itu, dalam kesempatan diskusi tentang evolusi sistem pencarian pada acara Fortune’s Brainstorm Tech yang diselenggarakan di Aspen, Colorado, Prabhakar Raghavan selaku wakil presiden senior Google juga menyampaikan bahwa Google akan terus berusaha untuk mempelajari kebiasaan baru para pengguna internet tersebut. Karena generasi Z memiliki keingintahuan yang berbeda dari kebiasaan generasi sebelumnya. 

 

Apa yang Menjadi Alasan Gen Z Lebih Pilih TikTok dan Instagram?

Ternyata kebiasaan gen Z tersebut, didukung oleh fakta bahwa saat ini kebanyakan generasi muda mulai menolak untuk mengetikkan kata-kata atau keyword. Padahal untuk mencari informasi melalui Google Maps atau Google Search pengguna harus mengetikkan keyword ke search bar terlebih dahulu. Sedangkan jika melalui media sosial seperti TikTok dan Instagram, pengguna tidak lagi mencari dengan memasukkan kata-kata atau keyword, karena mereka bisa mendapatkan informasi melalui konten dari berbagai kreator yang mendokumentasikan pengalaman mereka mengunjungi atau melakukan sesuatu. 

Di samping itu, dibandingkan dengan mengetikkan kata-kata atau keyword yang membutuhkan effort untuk mendapat tautan (link), rupanya gen Z lebih suka melihat informasi dalam bentuk audio dan visual serta memasukan kata kunci melalui suara. Hal inilah yang membuat gen Z lebih suka mencari informasi melalui TikTok dan Instagram dibanding melalui Google atau Youtube.

Hal ini tentu saja bisa menjadi masalah bagi Google kedepannya. Pengguna internet kelompok Gen Z mungkin masih akan menggunakan Google Maps sebagai alat untuk navigasi, akan tetapi Google tidak lagi menjadi destinasi pertama mereka untuk mencari sesuatu. Jika hal ini terus dibiarkan maka akan menimbulkan masalah besar pada Google. Karena Google Sendiri telah menghabiskan waktu, tenaga, dan tentunya biaya selama bertahun-tahun untuk memperbarui algoritma rekomendasi untuk berbagai macam bisnis di Google Search dan Google Maps. Selain itu, Google juga mendapatkan cuan dan iklan yang dijual untuk beberapa pencarian di Google Search. Dengan adanya masalah ini tentunya memaksa Google untuk harus lebih adaptif, terutama untuk pengguna kelompok Gen Z.

 

Ya, seringkali pengguna internet terutama gen Z yang banyak melakukan pencarian berdasarkan trend yang sedang terjadi. Sosial media seperti TikTok dan Instagram kerap menggunakan informasi yang paling cepat, karena biasanya pengguna aplikasi tersebut akan langsung mengunggah informasi atau kejadian apa saja yang telah terjadi secara real-time. Sehingga informasi yang diperoleh sangat up to date. Hal itulah yang juga menjadi alasan mengapa banyak anak muda lebih memilih mencari informasi di TikTok dan Instagram ketimbang Google atau Youtube. Semoga informasi yang telah dijelaskan diatas bisa membantu Anda ya. Jika Anda ingin mendapatkan informasi terupdate mengenai dunia bisnis, teknologi, dan digital, silahkan kunjungi website Sosiakita

Sosiakita merupakan salah satu jasa digital marketing Surabaya yang mempunyai berbagi layanan, mulai dari pembuatan website, pengembangan web, digital marketing, hingga pembuatan konten-konten menarik untuk website dan sosial media Anda. Dengan pengalaman yang kami miliki serta team yang ahli dan profesional, kami akan mampu mengembangkan bisnis dan perusahaan Anda. Berminat untuk bergabung? Segera hubungi kami sekarang untuk mendapatkan free konsultasi atau kunjungi halaman resmi kami di sini  atau temukan kami di LinkedIn, Facebook, dan Instagram untuk mengetahui informasi terupdate kami.

Ketahui Apa Itu Strategi Decoy Effect Dan Cara Kerjanya

Ketahui Apa Itu Strategi Decoy Effect Dan Cara Kerjanya

Decoy effect merupakan salah satu strategi marketing khusus yang dapat Anda terapkan dalam bisnis yang sedang Anda jalankan. Dalam berbisnis, hal yang paling sulit yaitu tentang bagaimana cara memasarkan produk sehingga dapat laku atau terjual dipasaran. Faktanya dalam memasarkan suatu produk atau jasa memang memerlukan strategi atau trik khusus agar terjadi suatu pembelian. Apalagi jika produk atau jasa yang Anda pasarkan memiliki banyak pesaing. Untuk itu adanya trik atau strategi seperti decoy effect untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Nah berikut ini penjelasan mengenai strategi decoy effect dan cara kerjanya yang perlu Anda simak agar dapat Anda terapkan pada bisnis Anda. 

Tips ini adalah salah satu trik psikologi harga. Lebih jelasnya, decoy effect merupakan strategi marketing yang digunakan para pebisnis untuk membuat goyah pelanggan dengan opsi harga produk yang dijualnya. Sang pelanggan yang terkena strategi  ini akan cenderung mengganti pilihan di antara dua opsi saat diberikan opsi ketiga yang tidak seimbang. Nah, trik ini merupakan salah satu permainan harga yang bertujuan untuk mengarahkan pembeli ke opsi produk yang harganya lebih mahal.

 

Pengertian Decoy Effect

Ketahui Apa Itu Strategi Decoy Effect Dan Cara Kerjanya

Istilah decoy effect mungkin beberapa masih sedikit asing ditelinga beberapa orang. Pada dasarnya decoy effect adalah fenomena psikolog dimana manusia atau konsumen cenderung mempertimbangkan pilihan diantara dua opsi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan keperluan mereka, namun pilihan tersebut akan dipatahkan dengan adanya opsi ketiga yang lebih sesuai dengan ekspektasi. Lebih jelasnya, decoy effect adalah strategi marketing yang digunakan oleh para pebisnis untuk membuat pelanggan goyah dengan opsi harga produk yang dijualnya. Sehingga pelanggan atau konsumen yang terkena strategi ini akan cenderung mengganti pilihan diantara dua opsi yang diberikan sebelumnya dengan opsi ketiga yang tidak seimbang. 

 

Decoy effect ini biasa disebut sebagai asymmetric dominance effect atau attraction effect, yang merupakan sebuah bagian dari ilmu psikologi marketing. Ilmu ini telah banyak digunakan secara luas oleh berbagai pebisnis produk atau layanan dalam menetapkan strategi atau opsi untuk meningkatkan penjualan menjadi lebih banyak. Dalam dunia pemasaran, strategi ini menjadi metode dimana suatu konsumen akan lebih cenderung memiliki perubahan preferensi yang spesifik antara dua opsi ketika disajikan dengan opsi ketiga. Adapun tujuan dari adanya metode yaitu agar konsumen memilih untuk mengeluarkan uang lebih banyak. Namun meskipun para konsumen memilih mengeluarkan lebih banyak uang, mereka tidak merasa membeli barang atau layanan dengan harga yang mahal, tetapi merasa bahwa harga tersebut lebih murah. 

 

Jadi decoy effect ini merupakan suatu permainan harga yang mengarahkan pembeli untuk memilih opsi produk dengan harga yang lebih mahal. Startegi ini sebenarnya merupakan contoh nyata dari pelanggaran independensi aksioma alternatif yang tidak relevan dari teori keputusan. Effect ini telah dijelaskan pertama kali oleh Joel Huber, Christopher Plato, dan John Payne dalam jurnal Consumer Research pada tahun 1982 serta diulas secara mendalam pada bab pertama dari buku “Predictably Irrational” yang telah ditulis oleh Dan Ariely.         

 

Cara Kerja Decoy Effect

Ketahui Apa Itu Strategi Decoy Effect Dan Cara Kerjanya

Apakah Anda masih merasa bingung dengan strategi decoy effect? Nah berikut ini merupakan salah satu contoh dari penerapannya pada penetapan harga.

Apakah Anda pernah membeli suatu minuman seperti Boba atau Thai tea di mall atau tempat sejenisnya? Nah, umumnya penjual akan menawari Anda dengan berbagai pilihan size dari Thai tea maupun Boba tersebut, yaitu dengan ukuran kecil, sedang, atau besar. Untuk Boba ukuran kecil akan dihargai dengan Rp 13.000, boba ukuran medium Rp 18.000, sedangkan Boba ukuran besar diberi harga Rp 21.000. 

Jika Anda terkena trik psikologi harga, tentu Anda akan membeli Boba ukuran besar karena memiliki selisih harga yang sedikit diantara ukuran sedang dengan besar. Anda tentu berpikir bahwa membeli Boba dengan ukuran besar akan lebih menghemat uang dibandingkan dengan memilih Boba ukuran kecil dan besar. 

Lantas mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena Ana telah terkecoh dengan salah satu opsi yang diberikan, yaitu opsi Boba medium yang memiliki selisih harga yang tipis dengan harga Boba besar. Pada kenyataannya hal tersebut justru membuat Anda mengeluarkan uang lebih banyak. Seharusnya Anda membeli Boba dengan ukuran yang sesuai kebutuhan. 

 

Kesimpulan

Ketahui Apa Itu Strategi Decoy Effect Dan Cara Kerjanya

Jika Anda seorang pebisnis, strategi atau trik decoy effect ini sangat direkomendasikan untuk diterapkan pada bisnis Anda. Karena Anda dapat membuat pelanggan membeli produk dengan harga yang lebih mahal. Sehingga trik psikologi harga ini dapat meningkatkan omzet penjualan menjadi lebih banyak. Caranya, Anda harus memberikan dua opsi terlebih dahulu kepada pelanggan, sembari mereka masih berpikir, Anda dapat memberikan opsi lain atau opsi ketiga yang lebih menarik. Beberapa contoh bisnis yang menerapkan trik marketing ini yaitu Starbucks.

 

Nah itulah pengertian dan cara kerja decoy effect yang bisa Anda simak dan terapkan dalam bisnis. Jika Anda seorang pebisnis dan membutuhkan layanan jasa untuk membuat bisnis Anda menjadi lebih profesional serta menggunakan strategi marketing yang terbaik? kunjungi halaman kami disini atau hubungi kami sekarang juga!