sosiakita



Navigate

Offices

Surabaya

Jl. Raya Darmo Harapan Blok EC No. 34 A
Surabaya 60187
+6287704626888
halo@sosiakita.com

Relevansi Hashtag di 2025: Masih Efektifkah untuk Dongkrak Engagement?

by Jun 12, 2025All Post, Articles, Social media0 comments

  1. Home
  2. /
  3. Articles
  4. /
  5. Social media
  6. /
  7. Relevansi Hashtag di...

Di awal popularitasnya, hashtag menjadi senjata utama para kreator konten dan brand untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan keterlibatan audiens. Dengan menambahkan tanda pagar (#) di depan kata atau frasa tertentu, sebuah konten bisa lebih mudah ditemukan oleh pengguna yang tertarik pada topik serupa. Tak heran jika hashtag sempat menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi media sosial. Namun, seiring dengan berkembangnya algoritma dan kecerdasan buatan yang digunakan oleh berbagai platform, muncul pertanyaan baru: apakah relevansi hashtag di 2025 masih sekuat dulu?

Perubahan cara platform seperti Instagram, TikTok, dan bahkan YouTube menampilkan konten membuat peran hashtag mengalami pergeseran yang signifikan. Jika dulu hashtag menjadi salah satu penentu utama dalam distribusi konten, kini faktor seperti ketertarikan pengguna, waktu tonton, dan interaksi langsung jauh lebih berpengaruh. Meskipun demikian, hashtag tidak serta-merta kehilangan fungsinya. Justru, penggunaannya kini harus lebih cerdas dan strategis agar tetap memberikan nilai tambah dalam upaya menjangkau audiens yang relevan dan meningkatkan performa konten.

Relevansi Hashtag di Tahun 2025

Relevansi hashtag di 2025 masih ada, namun tidak lagi berdiri sebagai pendorong utama engagement. Dalam banyak kasus, hashtag kini lebih digunakan sebagai alat bantu kontekstual yang membantu mesin memahami isi konten secara keseluruhan. Misalnya, pada platform seperti TikTok, sistem rekomendasi kini lebih mengandalkan minat dan perilaku pengguna daripada sekadar kecocokan hashtag. Artinya, hashtag tetap penting, tetapi bukan satu-satunya cara untuk memperluas jangkauan konten.

Efektivitas Hashtag yang Mulai Tergeser

Efektivitas hashtag juga semakin dipengaruhi oleh tingkat spesifikasi dan relevansinya. Penggunaan hashtag yang terlalu umum seperti #love atau #happy kini cenderung tidak efektif karena bersaing dengan jutaan konten lainnya. Sebaliknya, hashtag yang lebih spesifik dan sesuai dengan niche audiens akan lebih berpeluang mendorong engagement yang bermakna. Misalnya, brand lokal yang fokus pada produk ramah lingkungan dapat menggunakan hashtag seperti #EcoBrandIndonesia atau #Sustainable2025 yang lebih relevan dan tertarget.

Pengaruh Hashtag terhadap Engagement Saat Ini

Dari sisi algoritma, hashtag tetap membantu dalam pengelompokan konten, namun kini hanya menjadi salah satu dari banyak sinyal yang diproses oleh sistem. Platform sosial media semakin mengutamakan konten yang mendapatkan perhatian nyata dari pengguna, seperti waktu tonton yang lama, komentar yang aktif, dan tingkat share yang tinggi. Oleh karena itu, strategi penggunaan hashtag perlu disesuaikan dengan konteks dan kualitas konten yang ditawarkan. Hashtag bukan lagi pemicu utama, melainkan pelengkap dari strategi konten yang holistik.

Dalam wawancara terbarunya di YouTube, Head of Instagram, Adam Mosseri mengonfirmasi bahwa di tahun 2025, Instagram lebih mengedepankan engagement nyata dan konten orisinal daripada sekadar pemanfaatan hashtag. Ia menyebut bahwa hashtag bukan lagi faktor utama dalam algoritma distribusi konten, karena sistem Instagram kini lebih menilai waktu tonton, share, komentar, dan minat pengguna secara individual. Mosseri juga menekankan pentingnya tetap aktif berinteraksi setelah posting konten. Ia bahkan menyatakan bahwa perubahan algoritma bersifat bertahap dan terus disesuaikan, bukan melalui update besar-besaran. Hal ini memperkuat fakta bahwa pendekatan “sekali posting, lalu ditinggal” sudah tidak relevan lagi.

Baca juga:Cara Bisnis Bertahan dan Berkembang di Tahun 2025, Yuk Siapkan dari Sekarang!

 

Tips, Strategi, dan Optimasi Hashtag di 2025

Agar hashtag tetap efektif dan mampu mendukung performa konten di tahun 2025, berikut adalah beberapa strategi dan tips penggunaan yang direkomendasikan:

  • Gunakan hashtag yang spesifik dan relevan
    Hindari hashtag yang terlalu umum. Pilih tagar yang menggambarkan isi konten secara spesifik dan sesuai dengan audiens yang ditarget.

  • Batasi jumlah hashtag
    Gunakan 3–5 hashtag yang benar-benar berkaitan dengan konten. Jumlah yang terlalu banyak justru bisa mengurangi kesan profesional dan efektivitas algoritma.

  • Riset performa hashtag secara berkala
    Manfaatkan tools analitik untuk mengecek performa setiap hashtag. Evaluasi secara rutin agar tahu mana yang efektif dan mana yang perlu diganti.

  • Konsisten dengan hashtag tertentu
    Menggunakan hashtag yang sama dalam kategori konten tertentu membantu algoritma memahami branding dan positioning akun Anda.

  • Ikuti tren, tapi tetap relevan
    Jika ada hashtag yang sedang viral dan masih relevan dengan konten Anda, manfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan jangkauan.

  • Sesuaikan dengan platform
    Setiap platform punya karakteristik sendiri. Hashtag yang efektif di Instagram belum tentu bekerja di TikTok atau LinkedIn, jadi sesuaikan penggunaannya.

 

Meskipun mengalami penurunan peran dalam hal distribusi konten, hashtag tetap memiliki tempat di tahun 2025, asal digunakan secara strategis. Mereka bukan lagi penggerak utama engagement, tetapi tetap berguna untuk memperkuat konteks, membantu sistem memahami topik konten, dan menjangkau audiens yang tepat sasaran. Dengan pendekatan yang berbasis data dan interaksi nyata, hasil optimal tetap bisa dicapai.

Jika Anda ingin menyusun strategi hashtag yang tepat, didukung oleh data dan insight terkini, Sosiakita siap membantu. Pembuatan konten, riset hashtag, penjadwalan konten, hingga analisis performa, Sosiakita mempermudah Anda dalam membangun kehadiran digital yang relevan dan berdampak.Hubungi kami sekarang untuk konsultasi gratis.

Written by Sosiakita Brand

Artikel menarik lainnnya

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *